Glitter Words

15 Mei 2010

ABAD 21 ADALAH ERA PERSAINGAN ANTAR INDIVIDU

Globalisasi dibagi atas 3 bagian. Yang pertama yakni Globalisasi 1.0, dimana Globalisasi berawal saat Chistoper Columbus berhasil menemukan benua Amerika sehingga mematahkan teori bahwa Bumi itu datar. Era Gobalisasi 1.0 berlangsung hingga tahun 1800. Yang kedua yakni Globalisasi 2.0, dimana globalisasi berawal pada tahun 1800 yang ditandai dengan adanya revolusi industri di Inggris yang mengakibatkan banyaknya industri-industri dan pabrik yang tumbuh. Era Gobalisasi 2.0 ini adalah era dimana persaingan antar perusahaan Multinasional saling bersaing merebut pasar dunia. Gobalisasi 2.0 ini berakhir pada tahun 2000. Dan yang ketiga adalah Globalisasi 3.0, yang dimulai sejak tahun 2000 hingga sekarang. Gobalisasi 3.0 sangat dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan manusia akan teknologi khususnya Teknologi Informatika dari yang hanya sebagai kebutuhan pelengkap hingga berubah menjadi kebutuhan pokok. Berubahnya kebutuhan terhadap teknologi informatika inilah yang tanpa disadari telah membuat dunia ini seakan datar kembali (seperti saat Gereja mengeluarkan teori bahwa bumi itu datar sebelum akhirnya dibantah oleh Columbus dengan ditemukannya benua Amerika).

Dalam Globalisasi 3.0 ini manusia dituntut untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Ryan, sang Trainer, mencontohkan bahwa mungkin dahulu orang tua sangat mempengaruhi apa dan bagaimana yang harus sang anak lakukan ke depannya. Seperti menentukan sang anak harus bersekolah dan kuliah dimana, serta kedepannya mau jadi apa. Namun saat ini sang anaklah yang berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Mereka berhak memutuskan untuk bersekolah dan kuliah dimana, serta mau jadi apa ia ke depannya. Gobalisasi 3.0 ini adalah masa dimana sang anak dituntut untuk menjadi dirinya sendiri dan menentukan jalan hidupnya.
Dalam me-manage diri sendiri, kata Ryan, tidak terlepas dari 4C (Change, Competitor, Company, dan Customer) yang saling terkait satu sama lain.

Change
Di dalam Change, ada 3 faktor perubahan yang akan mengasah kembali pandangan terhadap bisnis, yakni Digitalisasi, Globalisasi, dan Futurisasi.
Digitalisasi itu sendiri adalah metode atau alat dimana manusia kini mulai menyibukkan diri dengan hal-hal pribadi dibanding menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan orang lain. Perubahan ini amat didukung oleh meningkatnya tingkat kebutuhan manusia akan Teknologi Informasi yang kini menjadi kebutuhan primer.
"Begitu sampe di kafe atau mall, orang langsung mengambil kursi dan duduk tenang sambil membuka laptop memakai fasilitas free hotspot, sementara yang lain sibuk dengan Blackberry-nya. Mereka asyik mengomentari status teman-teman mereka di facebook. Bahkan lucunya, ada tiga orang yang duduk di satu meja tanpa ngobrol sama sekali. Ternyata mereka malah asyik main YM-an satu sama lain. Mereka ngobrol lewat YM," kata Ryan memberi wacana tentang bagaimana teknologi ikut berperan merubah manusia menjadi lebih individualistis.

Globalization
Lalu yang kedua adalah faktor Globalisasi, dimana saat ini manusia berusaha meningkatkan kompetensi diri dengan berusaha meraih apa yang diinginkan dan menjalankan hidupnya atas waktu dan jadwal yang telah ditentukan tanpa ada waktu yang digunakan untuk hal-hal yang tidak penting bagi dirinya.

Futurization
Dan faktor yang ketiga adalah Futurisasi, dimana manusia dituntut untuk memiliki kreatifitas sebagai nilai lebih dalam berkompetensi dengan orang lain. Karena telah diramalkan untuk ke depannya persaingan pasar bukan lagi terletak pada persaingan antara produk atau perusahaan, melainkan persaingan antara individu.
Ketiga faktor Change di atas menekankan bahwa pada hakikatnya para pesaing tiap individu sesungguhnya adalah semua orang ada di dunia. Semua orang di dunia ini adalah pesaing kita! Dan para customer kita adalah perusahaan-perusahaan yang akan memakai tenaga kita. Persepsi inilah yang akan berlaku di masa mendatang.

Positioning, Differesiation, and Brand
Dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat ini, Ryan menjelaskan pentingnya PDB dalam mengoptimalkan potensi diri. Untuk itu Ryan mengarahkan kita agar membangun PDB diri (Positioning, Differensiation, Brand).
Positioning yakni tentang bagaimana kita memposisikan diri kita terhadap apa yang kita cita-citakan.
"Kalo kamu bercita-cita ingin jadi pemimpin, mulai sekarang bersikaplah selayaknya seorang pemimpin," kata Ryan.
Differensiation adalah bagaimana kita mengintegerasikan content (latar belakang pendidikan), context (skill dan pengalaman), dan infranstructure (hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan) yang kita miliki agar kita berhasil mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Sedangkan Brand adalah aset untuk menciptkan nilai bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas diri yang kita miliki.

Mari kita bangun pribadi yang unggul sehingga kita mampu memiliki daya saing di dunia persaingan yang semakin mengglobal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Slide